You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
KPPD Gelar Rapat Anggota Pembahasan dan Pengesahan RK-RAPB tahun 2025
.
photo Budhi Firmansyah Surapati - Beritajakarta.id

Rapat Anggota KPPD DKI Bahas dan Sahkan RK-RAPB 2025

Koperasi Pegawai Pemerintah Daerah (KPPD) Provinsi DKI Jakarta, Kamis (19/12), menggelar Rapat Anggota Pembahasan dan Pengesahan Rencana Kerja, Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja (RK-RAPB) 2025 di Hotel Morrissey, Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

"Program kesejahteraan dan peningkatan kapasitas anggota akan terus dilanjutkan pada 2025," 

Ketua KPPD DKI Jakarta, Sutrasno mengatakan, rapat  dihadiri 134 dari 149 perwakilan unit yang diundang ini menetapkan sejumlah program kerja serta menyepakati target sisa hasil usaha (SHU) dan penurunan rate simpan pinjam pada 2025 mendatang.

"Salah satu keputusan mendasar yang disepakati dari Rapat Anggota adalah menurunkan rate pinjaman dari sebelumnya paling tinggi 16 persen menjadi 12 persen," kata Sutrasno.

Diklat Perkoperasian Diharapkan Berdampak Positif Bagi Kemajuan KPPD DKI

Diakui Sutrasno, ada sejumlah pertimbangan sebelum ditetapkan keputusan menurunkan rate pinjaman bagi usaha simpan pinjam KPPD. Di antaranya mengakomodir permintaan anggota yang disuarakan dalam forum RAT selama lima tahun, meningkatkan daya saing dengan lembaga keuangan dan kemampuan daya serap pasar.

Kemudian, dalam Rapat Anggota ini juga sepakati SHU 2025 sebesar Rp 4,5 miliar dan lebih rendah dari 2024 sekitar Rp 7,4 milliar.

Penurunan target ini, menurut Sutrasno,  merupakan konsekuensi logis dari penetapan penurunan rate pinjaman dari usaha simpan pinjam.

Meski terjadi penurunan target SHU, dipastikan Sutrasno berbagai program kesejahteraan bagi anggota menjadi prioritas.

"Karena itu, berbagai program kesejahteraan dan peningkatan kapasitas anggota akan terus dilanjutkan pada  2025 mendatang," tegasnya.

Agar bisa tetap menjaga performa keuangan dan memastikan kesejahteraan anggota terjaga, Sutrasno mengaku telah berupaya melakukan beragam pengambangan bisnis pada 2024 ini. Di antaranya, pembangunan unit rumah kost Premium Kota Bambu dan Rumah Kost Griya Kebon Sirih.

Meski tidak bisa segera mendapatkan profit, menurut Sutrasno, pengembangan usaha yang dipilih minim risiko kerugian. Selain itu, pendapatan dari usaha pun cukup prospektif ke depannya.

"Saat ini dari tiga lokasi rumah kost, KPPD telah memiliki 59 kamar. Saya menargetkan bisa sampai 100," ujarnya.

Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Sri Haryati, mengapresiasi kinerja KPPD yang setiap tahunnya terus meningkat. Diakuinya, perkembangan perekonomian saat ini membutuhkan analisa dan pertimbangan matang untuk bisa mengembangkan bisnis.

Ditegaskan Sri, penetapan SHU yang lebih rendah dari tahun sebelumnya bukan merupakan satu-satunya indikator keberhasilan. Berbagi inovasi dan penyesuaian bisnis yang dilakukan KPPD ini merupakan hal wajar serta tidak sampai mengurangi kesejahteraan anggota sebagai prioritas.

"SHU itu salah satu penarik ikut koperasi, tapi bukan hanya itu, kesejahteraan anggota juga harus diutamakan. Lalu kesehatan koperasi juga penting, pertahankan transparansi, akuntabel dan manajerial yang bertanggungjawab," tandasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Kolaborasi Transjakarta - Telkomsel Tingkatkan Pelayanan bagi Pelanggan

    access_time19-12-2024 remove_red_eye1342 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. Pemprov DKI Tetapkan UMSP 2025, Ini Rinciannya

    access_time16-12-2024 remove_red_eye1218 personFolmer
  3. Operasi Modifikasi Cuaca Efektif Kurangi Curah Hujan di DKI

    access_time16-12-2024 remove_red_eye1194 personBudhi Firmansyah Surapati
  4. Pemprov DKI Raih Penghargaan Indeks Reformasi Hukum dari Kementerian Hukum RI

    access_time16-12-2024 remove_red_eye1034 personFolmer
  5. Halte Simpang Pramuka dan Rawamangun Ditutup, Transjakarta Lakukan Penyesuaian Layanan

    access_time18-12-2024 remove_red_eye1023 personAldi Geri Lumban Tobing